flpmedan.org,- Ahad, 25 Februari 2024, FLP Medan mengadakan KOPDAR yang diwarnai dengan bedah buku untuk seluruh pengurus dan anggota dari FLP Medan sebagai ajang silaturahim. Kegiatan ini diadakan di rumah salah satu pengurus FLP Medan, yang beralamat di Jl. Elang, Komp. KPB/PTP No. B-1, Sei Kambing.
Rangkaian kegiatan KOPDAR dimeriahkan dengan sesi ceremonial milad FLP ke-27, bedah buku, games, deep talk, hingga tukar kado dan foto bersama. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 10.00 s/d 17.00 WIB.
Acara dimulai dengan pembacaan tilawah Al-qur’an, kemudian dilanjutkan dengan ceremonial sederhana untuk memperingati Milad FLP ke-27.
Dalam acara ceremonial ini, FLP Medan menggunakan semangka sebagai pengganti kue tart, pemilihan semangka ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap bumi Palestina.
Kue tart alias semangka yang telah disulap menjadi kue tart ini selanjutnya dipotong oleh ketua FLP Medan dan dilanjut dengan suap-suapan antar anggota dan pengurus FLP Medan.
Bedah Buku "Creative Writing" karya A.S Laksana
Seberes momen ceremonial, acara dilanjutkan dengan pemaparan bedah buku yang dibawakan oleh ketua FLP Medan, Bagas Mahardika Purnomo, S. S. Dalam sesi ini, pemateri membedah buku berjudul "Creative Writing" karya A.S Laksana.
A.S Laksana dalam bukunya yang berjudul "Creative Writing" memberikan beberapa poin penting bagi penulis. Berikut sedikit ringkasan bedah buku yang dipaparkan oleh pemateri berdasarkan buku tersebut.
“Tulis aja, jangan banyak ngeluh. Penulis bukan banyak ngeluh tapi banyak nulis.” Begitulah kalimat yang tampil di slide pertama pemateri.
Menulis Tanpa Mengeluh
A.S Laksana dalam bukunya menyatakan bahwa ketika seseorang berniat untuk menjadi penulis, maka yang harus dilakukan orang tersebut adalah “menulis”.
Menulislah, mulai dari tulisan yang buruk. Tulisan buruk yang dituliskan jauh lebih baik dibandingkan tulisan sempurna tapi tak pernah ada. Karena sejatinya tak ada tulisan yang langsung baik.
Menulis cepat, menulislah tanpa menyensor diri. jangan menghabiskan waktu untuk bertarung alot pada draft pertama karena itu akan membuat kita cepat lelah.
Menciptakan Keajaiban
Terdapat strategi 3 kata yang dapat dilakukan untuk menulis, yaitu pilihlah 3 kata secara acak, kemudian tulislah apa saja dari 3 kata tersebut. Sejatinya, otak manusia itu ajaib dan bisa menghasilkan sesuatu yang lebih.
Selanjutnya, ketika mulai menulis, tulislah saja sampai tuntas, jangan pernah menulis sambil mengedit karena itu bisa menyebabkan tulisan tidak selesai.
Vakum Tulisan
Menulis itu tidak susah, tapi juga tidak sesederhana itu. Ketika membuat sebuah tulisan, usahakan untuk mengaktifkan kelima indra, jangan hanya sekadar to the point tetapi buatlah cerita sedetail mungkin sehingga pembaca bisa merasakan ceritanya.
Selain itu, buatlah tulisan yang menguatkan karakter dari penulis hingga orang akan paham bahwa ketika tulisan kita dibaca, pembaca tau bahwa “ini adalah tulisan si penulis”. Kemudian akrabilah karakter yang dibuat dalam cerita.
Mengabadikan Tulisan
Ketika menulis, hadirkanlah plot yang mengabadikan cerita, maksudnya di sini adalah menghadirkan cerita yang akan terus diingat. Buatlah reset untuk mengisi dialog sesuai cerita yang dibuat.
Dalam sudut pandang penceritaan, jangan hanya fokus pada orang pertama, kedua, ketiga, tapi hadirkan lebih dari itu. Sudut pandang cerita bisa lebih dari satu, kemudian buatlah adegan yang bisa dibayangkan oleh pembaca.
Kembali ke Awal
Lahirkanlah paragraf pembuka yang tidak dipakai banyak orang, atur gerak ceritanya, sampaikan sekali saja, dengan tepat dan hiasi dengan metafora
Cara Hidup Seorang Penulis
Ada 3 cara hidup yang musti dimiliki oleh seorang penulis, yaitu disiplin, membaca, dan buka kamus.
Menjadi seorang penulis haruslah disiplin, semisal menyediakan waktu beberapa jam dalam sehari untuk membuat tulisan. Selain itu, seorang penulis juga harus banyak membaca.
Bohong jika seseorang dikatakan penulis tapi ia malas untuk membaca, seseorang tidak akan menghasilkan sebuah tulisan jika yang dibacanya pun tidak ada. Seorang penulis juga harus rajin membuka “kamus” untuk memperkaya kosa kata.
Beberapa kalimat motivasi yang disampaikan oleh pemateri untuk para penulis, di antaranya:“Jangan jadi penulis yang denial. Jika kita ingin berkembang maka dengarkan masukan dari orang lain, jangan menutup diri.”
“Kita yang menentukan, apakah kita ingin membuat tulisan yang layak dibaca banyak orang atau membuat tulisan yang hanya jadi tulisan kamar.”
“Milikilah komitmen untuk menulis. Ubah mindset, bahwa menulis bukan untuk kaya tetapi untuk memperkaya diri.”
Games, Deeptalk, dan Tukar Kado FLP Medan
Usai dicekoki dengan bedah buku yang cukup menggugah pikiran, kali ini masuk ke sesi games. Peserta KOPDAR dibagi menjadi dua kelompok yang kemudian memainkan 3 jenis games. Games berlangsung dengan penuh tawa dan antusias dari semua peserta.
Seberes dengan canda tawa bermain games, masuklah sesi deeptalk antar anggota dan pengurus FLP Medan, adapun sesi ini diadakan sebagai cara untuk mengetahui isi hati dan keresahan para anggota, untuk kemudian dijadikan acuan perbaikan dari FLP Medan kedepannya.
Berbagai peristiwa terbongkar, tak terkecuali salah satu peristiwa "menarik" yang telah dipendam selama satu tahun oleh salah satu anggota FLP Medan, peristiwa ini cukup mengundang tawa, dan akhirnya terungkap sudah jawaban yang masih menjadi pertanyaan selama setahun belakangan.
Setelah semua anggota meluapkan keresahannya, tibalah di puncak acara. Acara dilanjutkan dengan sesi tukar kado, dan membukanya secara bersama, kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama anggota dan pengurus FLP Medan.
Agenda KOPDAR kali ini, diharapkan bisa menjadi sebuah momen silaturahim FLP Medan yang akan menyatukan tiap anggota dan pengurusnya, sehingga visi yang sedari awal ingin diwujudkan dapat terselenggara dengan baik.
Semoga ikatan dari tiap anggota dan pengurus semakin kuat, hingga bisa mewujudkan literasi berkeadaban yang telah menjadi tagline Forum Lingkar Pena.
Salam Forum Lingkar Pena. Berbakti, berkarya, berarti!
Dokumentasi Kegiatan
Share This :
0 comments