BLANTERWISDOM101

ARISAN KARYA Ep. 3: [Artikel] Literasi Krisis di Bumi yang Kritis

Senin, 09 Oktober 2023
artikel literasi


Di tengah ledakan teknologi dan akses tak terbatas terhadap informasi, satu paradoks menarik perhatian kita : dunia saat ini menghadapi krisis yang serius dalam hal literasi. 

Skenario terburuk terjadi ketika salah informasi, ketidaktahuan, dan penyebaran disinformasi menguat, menghancurkan pemahaman dan pengenalan benar dibandingkan dengan kesalahan pengetahuan. 

Apa yang menyebabkan krisis literasi ini, mengapa sangat penting untuk diatasi, dan apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkannya?

Kita harus melihat ke dalam akar masalah ini. Faktor pertama yang harus diperhatikan adalah kecepatan dan sifat evolusi informasi. 

Dalam era digital ini, informasi dapat dengan mudah dibagikan dalam hitungan detik melalui media sosial, hingga membuatnya seringkali sulit dibedakan antara apa yang benar dan salah. Disinformasi dan hoaks dapat menyebar dengan cepat, memanfaatkan gullibility dan kurangnya sifat kritis.

Selain itu, ada juga masalah overload informasi. Dalam banyak kasus, informasi yang diterima sangat melimpah dan sulit untuk disaring. Terlalu banyak pilihan dan point of view yang dapat membingungkan pengambilan keputusan yang tepat. 

Terkadang, orang cenderung untuk mengandalkan klaim yang paling menarik atau sejalan dengan kepercayaan mereka, tanpa melakukan pengecekan atau pengujian yang kritis.

Sebagai hasil, dampak dari krisis literasi ini dirasakan oleh individu dan masyarakat. Kita melihat penyebaran kesalahpahaman, polarisasi, dan konflik yang berakar pada kurangnya pemahaman yang mendalam terhadap isu-isu yang kompleks. 

Ketidaktahuan juga menyebabkan kelalaian dalam pengambilan keputusan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Namun, literasi sangat penting bagi individu untuk mengatasi krisis ini. Literasi memberikan alat dan keterampilan yang diperlukan untuk mengakses, menganalisis, dan menafsirkan informasi dengan bijak. Literasi media berperan penting dalam membantu orang memahami konteks, sumber informasi, dan meresponnya secara kritis. 

Dengan memahami cara kerja algoritma media sosial, penelitian yang kritis, pemahaman statistik, dan keahlian mencari sumber yang andal, setiap individu dapat menjadi penilai yang cerdas terhadap informasi yang mereka terima.

Selain itu, pendidikan yang kuat juga harus menjadi fokus utama dalam perbaikan literasi. Sistem pendidikan harus melampaui pemahaman dasar untuk mendorong keterampilan kritis seperti penalaran logis, penelitian, dan pemecahan masalah. 

Memperkenalkan topik seperti literasi media, etika komunikasi, dan keberagaman perspektif dapat membantu individu memahami pentingnya multikulturalisme dan menghadapi diskriminasi, prasangka, dan stereotip yang memengaruhi informasi yang mereka serap.

Selain itu, penting juga untuk membangun hubungan antara sekolah dan masyarakat. Menyediakan program literasi bagi orang dewasa, mengadakan lokakarya, dan mendukung akses terhadap sumber daya literasi dapat berkontribusi pada peningkatan literasi di masyarakat. 

Kolaborasi dengan perpustakaan, lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah juga dapat memperluas dampak positif dari upaya memperkuat literasi.

Untuk mencapai hasil yang signifikan dalam mengatasi literasi krisis ini, tanggung jawab harus diletakkan pada setiap stakeholder dalam masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, kita juga bisa berperan aktif. 

Baca dan teliti informasi sebelum menyebarkannya. Ikuti program literasi yang tersedia di masyarakat dan manfaatkan sumber daya literasi yang ada. 

Jangan ragu untuk berdiskusi dan mempertanyakan informasi yang diterima. Kita semua memiliki peran dalam menciptakan masyarakat yang lebih literat dan sadar informasi.

Satu orang mungkin terasa kecil, tapi perubahan dimulai dari individu. Mari jadi agen perubahan di tengah literasi krisis ini. 

Dukung program literasi dan pendidikan, perkuat keterampilan kritis, dan ajak semua orang ikut berpartisipasi dalam meningkatkan literasi di dunia yang kritis saat ini.

Perlindungan terhadap kebebasan pers juga sangat penting. Kita harus mendukung jurnalisme independen yang memiliki integritas, sehingga informasi yang diberikan akurat dan dapat dipercaya. Kita perlu menghargai dan membangun fondasi kebenaran.

Dengan upaya bersama, kita bisa mengatasi literasi krisis ini dan menciptakan dunia yang lebih cerdas, sadar, dan bertanggung jawab terhadap informasi. 

Mari bersatu membangun masyarakat yang kuat literasinya dan jadi pelindung dari disinformasi dan kesalahpahaman serta jadikan literasi sebagai senjata kita dalam memperbaiki dunia ini! 

Jangan biarkan literasi menjadi krisis, tapi jadikan literasi sebagai sumber daya utama untuk dunia yang lebih maju dan berwawasan. Yuk, berikan literasi pelukan erat di dunia yang kritis ini!"



Tentang Penulis:
Maz, lahir pada 18 Januari 1994 di Medan, adalah anggota Forum Lingkar Pena Medan angkatan VIII. Ia memiliki minat dalam karya tulis dan sastra serta matematika. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi akun instagramnya di @masda18_ .
Share This :
FLP Medan

Salam kenal, ini adalah website resmi FLP Medan, sebuah organisasi kepenulisan terbesar yang berasaskan keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian.

0 comments