(Sumber Gambar : Liputan6.com)
LEBARANKU DILUCUTI
Oleh: Sri Rizki Hardianti
menggema suara gemuruh ribuan kilometer jauhnya, patahkan jantung-jantung takbir
malamku serupa angkara murka tiada nurani.
lebur! Leburlah kau angkara murka
leburlah kau selaksa bangkai yang hina
ribuan pun jutaan petasan takkan padamkan barang sedetik, takkan surutkan
barang sejumput
takbirku takkan patah, pun bengkok, menggelora selimuti petasan angkara
murkamu.
lebaranku dilucuti, beserta mujahidmujahid syahid di tanah suci.
Simalungun, 2021
"KAU SEBUT APA INI?"
Oleh: Sri Rizki Hardianti
Apakah ini hari raya? Ataukah aku amnesia?
Lupa, lupakah aku hari raya?
Lupa, lupakah aku hari bahagia?
Lupa, lupakah aku berbahaya?
Ketika petasanpetasan tak lagi mewarnai tawa, ketika petasanpetasan menjelma
ledakan di langitlangit rumah
bukan, bukan petasan warnawarni permen sugus yang terbungkus
Kau sebut apa ini?
ketika belaianbelaian peluru menggerayangi tubuhtubuh tanpa dosa, ketika
penjajahpenjajah menjarahi palestina?
Kau sebut apa ini?
Simalungun, 2021
BAJU LEBARAN
Oleh: Sri Rizki Hardianti
Di sebuah tempat mulia, seorang kakek berbaju koko menenun baju lebaran dari
tubuhtubuh berserakan, memintal satu demi satu hingga utuh. Terseok-seok.
Simalungun, 2021
Tentang Penulis:
Sri Rizki Hardianti, lahir di Serbelawan, 22 Juni 1997. Gadis yang akrab dipanggil kiki ini merupakan alumni jurusan kimia Universitas Negeri Medan, saat ini ia berprofesi sebagai seorang guru, memiliki hobi menggambar dan sedang belajar menulis. Ingin kenal lebih dekat? Silakan berkenalan di akun instagram @kikirizki333
0 comments