Menulis tidak selamanya milik seseorang yang berlatar
belakang pendidikan sastra Indonesia atau pendidikan bahasa Indonesia. Karena
nyatanya banyak yang memiliki pendidikan yang jauh berbeda dari sastra tetapi
tetap menyempatkan diri untuk menulis. Hal yang sama juga terlihat pada Dosen muda
farmasi USU ini, disela aktivitasnya sebagai dosen, ia telah memiliki beberapa
buku antologi.
Ialah
Dewi Pertiwi. Dosen muda dan cantik yang tercatat sebagai Dosen Farmasi USU ini
nyatanya memiliki segudang aktivitas di kampus. Ibu dari Uwais Abqary Al-Hafidz
ini baru-baru saja menyelesaikan konferensi internasional yaitu International
Conference of Pharmaceutical Clinic and Research pada tanggal 25 dan 26 November
2020 lalu. Istri dari Ihsanul Hafiz ini
memang mencintai dunia farmasi. Ia juga menuangkan bidang keilmuannya di
tulisan cerpen yang sedang digarap. “Saya berharap di tulisan tersebut saya
bisa mengedukasi pembaca tentang
obat-obatan,” papar ibu muda kelahiran
Oktober 1990 ini.
Putri
sulung dari Riati dan Markun ini juga aktif sebagai pengurus di organisasi
Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Medan, komunitas penulis Forum Lingkar Pena
dan tentu juga tidak melupakan tugasnya sebagai ibu untuk merawat putranya yang
kini menginjak masa balita. Nah, sebelum mengajar di USU, penggemar Tere Liye
dan Habiburrahman El-Shirazy ini juga sempat mengajar di SMK Farmasi serta
mengajar di pesantren dengan mata pelajaran Matematika, Fisika dan Kimia pada
tahun 2013. Tahun 2015 ia melanjutkan karir di Rumah Sakit Umum H. Adam Malik
Medan. Lalu pada 2018 setelah menyelesaikan magister Farmasi ia kembali ke
dunia pendidikan, sebagai Dosen Farmasi. Dengan berbagai pengalaman bekerja
yang dimiliki Dewi, tentu tidak diragukan keilmuwannya dibidang farmasi ini.
Di sela
kesibukannya sebagai pengajar, wanita berdarah Jawa ini tetap aktif untuk
berkarya. Tampak dari telah banyak buku
antologi yang dimilikinya dalam dua tahun terakhir, yaitu Kubiarkan Kau Terus
Bercerita (2019), Hujan Tumpah Pada Hatiku yang Gersang (2020), Takarir (2020),
Lalu Yang Bertamu (2020) dan 1000 Alasan Aku Menulis (2020).
Memiliki
ketertarikan yang kuat dalam bidang farmasi tentu memiliki alasan tersendiri,
salah satunya agar dapat memberikan pelayanan kesehatan pada umat. “Saya suka
dengan farmasi, karena nantinya ingin memberikan pelayanan pada ummat dibidang
kesehatan, bisa menemukan obat-obat baru agar bisa dimanfaatkan banyak orang.”
Ujar wanita penyuka sate padang ini tentang niat mulianya sebagai apoteker.
Dengan
berbagai pencapaiannya sekarang, Dewi masih memiliki impian tersendiri. “Ingin
memiliki apotek sendiri dan juga punya buku novel,” ujar dosen yang juga senang
memasak ini. Lalu bagaimana agar generasi muda sekarang, mampu untuk meraih
kesuksesannya? “Lakukan saja semua hal bermanfaat yang kalian inginkan,
meskipun mungkin saat ini kalian belum mencapai hal yang kalian tuju,
percayalah Allah selalu punya rencana baik untuk apa yang kalian tunggu. Setiap
orang punya standard sukses dan bahagia masing-masing, maka capailah keduanya
dengan cara dan versi kalian masing-masing,” papar dosen muda pemilik senyum
manis ini.
0 comments