BLANTERWISDOM101

OPINI: Sang Guru Pemicu Perubahan Suatu Bangsa

Selasa, 08 Desember 2020

 

Ilustrasi

Bulan November identik dengan peringatan hari Pahlawan. Sepuluh November merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Ketika itu para pahlawan banyak yang berguguran mengusir tentara Inggris. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raga untuk negara Indonesia tercinta. Meskipun perang sudah tidak ada lagi dan para penjajah sudah usai. Sudah selayaknya kita sebagai generasinya meneruskan perjuangan mereka. Seperti yang diamanatkan oleh Ir. Soekarno dalam mengenang Hari Pahlawan pada tanggal 10 November 1961. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya.” Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghormati jasa para pahlawan. Salah satunya adalah dengan mengharumkan nama bangsa Indonesia ke berbagai belahan dunia dan mempertahankan persatuan. Meskipun itu merupakan hal sangat besar ketika digapai. Kita bisa melakukannya yang sederhana yaitu belajar rajin dan menghormati para guru.

Pada tangal 25 November diperingati sebagai hari guru, di mana guru sering digaungkan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Padahal para guru merupakan orang berjasa dalam membangun negeri ini. Mereka adalah orang yang berperan penting memberikan pengajaran dan teladan setelah orang tua di rumah. Para guru merupakan orang-orang yang melanjutkan perjuangan para pahlawan. Sumber daya alam tidak bisa dimanfaatkan tanpa ada yang memanfaatkannya. Harus ada sumber daya manusia yang berperan penting dalam mengolahnya. Sedangkan dalam membentuk sumber daya manusia yang berkompeten pun diperlukan seorang guru. Sang gurulah yang akan mengajarkan dengan baik dan benar sesuai dengan pengetahuannya dalam mengolah sumber daya alam.

Selain ilmu pengetahuan yang guru ajarkan kepada siswanya. Karakter mereka pun menjadi hal yang patut digugu dan ditiru. Artinya, orang-orang yang dipercaya kemudian ditiru oleh siswanya. Mulai dari cara berpakain, tutur kata, dan bagaimana cara guru berinteraksi dengan orang lain. Keberhasilan suatu negara ditentukan oleh pendidikan. Jika sistem pendidikannya bagus maka negara tersebut merupakan negara yang maju. Kesejahteraan para guru di negara maju pun pada terjamin. Beberapa negara maju yang menggaji guru dengan harga tertinggi salah satunya adalah Jepang.

            Fenomena yang dialami oleh bangsa Indonesia saat ini adalah kurangnya minat dalam menjadikan diri sebagai guru. Profesi lainnya seperti pengusaha, pegawai perusahaan, dan lainnya masih dianggap sebagai profesi yang lebih baik daripada guru. Terlebih lagi nasib yang menjadi guru honorer. Tunjangan yang kecil dan belum lagi kesulitan mereka dalam menghadapi siswa menjadi bahan pertimbangan dalam memililih profesi guru sebagai pilihan hidup. Meskipun kesejahteraan guru sudah ditingkatkan melalui program sertifikasi dan berbagai macam pelatihan oleh pemerintah. Namun masih ada juga guru-guru yang belum mendapatkan kesempatan yang serupa. Terlebih lagi guru-guru di daerah terpencil dan guru honorer.

            Guru adalah  pencetak generasi bangsa menjadi orang yang berguna. Sikap dan perilaku mereka menjadi teladan bagi siswanya. Sehingga menjadi guru sesungguhnya bukanlah hal mudah. Ada empat kompetensi yang harus mereka kuasai, yaitu kompetensi pedagogik tentang mengolah siswa, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Selain sang guru mengusai bidang ilmu yang ia tekuni. Ia juga harus bisa mengajarkan kepada siswanya supaya mengerti. Maka pendidikan bukan hanya sekadar menjejali ilmu pengetahuan belaka. Namun juga membentuk karakter mereka menjadi yang lebih baik lagi.

            Meskipun ada empat kompetensi dan juga memiliki sertifikat pendidik. Bukan berarti setiap orang tidak bisa menjadi guru. Mau bagaimanapun, guru merupakan seorang pembelajar dan selalu memperbaruhi pengetahuannya sesuai  dengan perkembangan jaman. Siapa pun itu bisa saja menjadi guru. Asalkan memiliki keinginan dan ada yang bisa ia berikan melalui pengetahuannya. Apalagi ilmu itu ketika dibagi-bagikan akan semakin melekat pula dalam ingatan dan menjadi berkah bagi sesama.      

            Sudah selayaknya guru dihargai dan dihormati. Meskipun penggerak perubahan berada di tangan generasi muda. Para guru merupakan sebagai pemicu mereka untuk berkembang dan maju. Bisa memberikan motivasi dan semangat untuk menjadi generasi yang terbaik.

Henny Puspita Sari Gadis penyuka biru laut ini merupakan anggota FLP angkatan ke-VIII

 


Share This :
FLP Medan

Salam kenal, ini adalah website resmi FLP Medan, sebuah organisasi kepenulisan terbesar yang berasaskan keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian.

0 comments