Tahun 2021 tinggal menghitung hari lagi.
Tanpa terasa pandemi ini pun juga telah sembilan bulan melanda negeri ini.
Dampak penurunan ekonomi pun siginifikan ke berbagai sektor. Khususnya yang
berhubungan dengan publik. Mau tidak mau, banyak yang mengalihkan bisnisnya
bergerak secara daring. Selain itu, banyak orang yang telah mulai bosan dengan
kegiatan di rumah saja. Jika ingin berpergian melakukan pertemuan pun hanya
sekadar melakukan zoom meeting atau google meet saja dalam skala kelompok
yang sedikit besar. Jalan-jalan juga disarankan secara virtual saja. Lagi-lagi
harus dilakukan secara daring dan sejujurnya ini juga membosankan.
Bahkan bagi anak-anak yang sedang
mengalami sekolah daring. Kebanyakan dari mereka tidak paham dengan apa yang
dipelajari mengingat proses pembelajaran singkat dan beberapa kemungkinan
kendala pada sistemnya. Guru-guru banyak yang mengeluh jika pembelajaran pun
menjadi tidak efektif. Siswa juga tidak mudah dikontrol ketika jaringan menjadi
kendala dalam proses daring.
Hal yang lebih menyedihkan lagi adalah
ketika memasuki pembahasan paling penting ketika kelas daring. Suara dari
pembicara mendadak putus-putus atau malah jaringan tidak stabil. Meskipun lebih
mendingan daripada ketiduran pada saat mengikuti kelas daring. Tetap saja jarak
ini yang menjadi penghalang. Pada akhirnya, kita harus dihadapkan juga dengan
waktu yang bergulir dan harus selesai juga dengan berakhirnya ujian.
Tibalah akhir tahun bersamaaan dengan
liburan sekolah. Tidak ada bedanya antara sekolah dan tidak. Toh,
ujung-ujungnya juga berada di rumah juga dan menghabiskan waktu hanya di rumah.
Jika berpergian pun menjadi bahan pertimbangan mengingat peraturan semakin
ketat dengan harus tes ini dan itu. Lagi-lagi harus menerima kenyataan bahwa
akhir tahun ini pandemi di Indonesia masih belum berakhir. Ada beberapa orang
yang memutuskan untuk tetap berpergian ke tempat wisata. Bagi mereka aman-aman
saja selagi menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan diri. Stress
juga pun kalau selalu di rumah terus. Apalagi jiwa-jiwa travelling semakin
membuncah. Namun ada juga yang tetap berada di rumah menikmati waktu yang
berjalan dengan tenang.
Manajemen diri merupakan hal yang sangat
penting dan sifatnya dinamis. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa sikapnya
seseorang atau suasana hati bisa sama sepanjang waktu. Bahkan yang berada di
rumah saja pun juga mengalami perubahan suasana hati yang berbeda setiap waktu.
Setelah dipikir-pikir sekali lagi tentang waktu yang telah berjalan. Anggap
sajalah akhir tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri dan
melihat apa saja yang berada di belakang. Selama pandemi ini, ada beberapa
orang yang meningkatkan kemampuannya dalam berbagai hal. Ada pula yang merasa
tidak menghasilkan apa-apa selain menambah berat badan dan umur semakin
bertambah.
Sebagian orang akan merasa lega jika ada
sesuatu bertambah maupun berubah ke arah yang positif di akhir tahun ini. Namun
akan menjadi dilema tersendiri ketika mengetahui tidak ada yang berubah selain
keluhan yang keluar dari bibir. “Ah, selama ini aku ngapain saja ya?”
Pertanyaan itu pun menjadi bahan perenungan yang patut ditafakurkan. Ada yang
sudah tenggelam dalam kebingungan di akhir tahun ini. Tidak tahu harus
melakukan apa dan memulainya dari mana. Harus ada dorongan yang kuat dalam diri
jika terbesit untuk mengubah diri menjadi ke arah yang lebih baik lagi.
Mari kita mulai dengan niat diri sendiri
dan memulai memetakan harapan dan tujuan ketika hendak memasuki tahun 2021.
Barangkali bisa disesuaikan dengan realita atau logika yang masih bisa diterima
akal. Terlebih lagi pada adabtasi kebiasaan baru yang akan menjadi pedoman
dalam menjalani aktivitas. Pertama-tama, ambillah selembar kertas atau buku
catatan tersendiri. Buat secara berkala apa-apa saja yang akan dicapai pada
tahun 2021. Renungkan perlahan dan pahami lebih lanjut tentang diri. Jangan
hanya sekadar garis besarnya saja, tetapi buatlah serinci mungkin. Mulai dari
tahap awal, tengah, hingga akhir.
Kedua, yakinlah pada diri bahwa apa yang
dituliskan pasti bisa diwujudkan secara nyata dengan semangat juang yang tinggi
dan pembuktian. Jangan sampai apa yang kita tuliskan hanya sekadar angan-angan
belaka. Tidak masalah akan ada banyak rencana yang akan dilakukan di tahun
2021. Jika itu yang nantinya sebagai pemicu diri tetap aktif dan bergerak lebih
cepat. Tidak perlu harus takut. Apalagi khawatir.
Ada yang lebih sulit daripada mewujudkan harapan, yaitu melawan diri sendiri. Mampukah kita melawan rasa malas dalam diri yang datang sewaktu-waktu tanpa disadari? Dan mampukah kita melawan rasa takut untuk memulai sesuatu? Pertanyaan itu hanya bisa dijawab dengan memunculkan keberanian dalam diri. Lantas, sudahkah kita mempersiapkan target yang hendak dicapai pada tahun 2021? Akhir tahun 2020 ini memang cocok dijadikan sebagai tempat meluangkan waktu untuk mengevaluasi diri dengan melihat kualitas diri di masa lalu dan menjadi bahan pertimbangan di masa depan.
Tentang Penulis
Henny Puspita Sari adalah Gadis penyuka biru laut ini merupakan anggota FLP angkatan ke-VIII
0 comments