Kaukah
Kaukah
itu yang matanya dikecup kain basah?
Yang
menyertakan luka dengan obat merah,
Lalu
sendirinya membalut semangat untuk tegak dan tak menyerah
Kaukah
itu, aku?
Pendekar Cahaya
Suara
siapa yang lirih mengetuk pintu?
Apa
suara hantu?
Rintih
nian merapalkan nama aku
Di
tangannya menyala api cinta
Oh
ternyata pendekar cahaya
Sedang
menadah tangan untuk meminta
Meminta
cintanya mencium keningku
Aku
pun membuka pintu
Cahayanya
masuk mengecup aku
Yang
mengangkat tangan meminta restu
Untuk
pendekar cahayaku
Ibu
Di Kepalaku Saja
Kekasihku,
Apakah
kau lihat poster-poster pahlawan di dinding sekolah,
Patung-patung
di jalanan kota,
dan
di dalam kepala anak-anak sekolah saat pelajaran sejarah?
Kau
tak akan ada di sana.
Kau
akan ada disini, di kepalaku
Sebagai
pahlawan tak bernama
Hanya
aku saja yang boleh menyimpannya.
Tentang Penulis
Kumala
Sari, mulai bergiat mengisi podcast di spotify dengan nama rumahdalamkepala.
0 comments