Produktif memang tidak mengenal waktu. Ketika ada kemauan
dan niat yang kuat, Insya Allah selalu ada saja jalannya. Meskipun sudah
berstatus ibu, itu tetap tidak menghalanginya untuk berkarya. Hal yang sama,
terlihat jelas pada ibu muda dua anak ini. Berbagai kompetisi foodfotography
telah dimenangkannya. Kesukaaannya pada memasak dan mengabadikan gambar lewat
lensa menjadikannya cukup dikenal dengan fotografer makanan yang profesional.
Maysarah Bakri, wanita asli kelahiran Medan 15 November ini,
masih aktif berprofesi sebagai guru di salah satu SD Swasta di Medan. Ibu dari
Sofia Hasanah dan Syifa Hanania ini memang sangat menggemari dunia foto.
Hobinya tersebut sudah ditekuni sejak ia kuliah. Alumni Biologi FMIPA USU ini,
mulai serius pada passion-nya di tahun 2009. Ada banyak kompetisi foodfotography
yang yang telah dijuarainya. Mulai dari juara 2 lomba foto Jelajah ACSU
(Adventure Club Sumatera Utara), juara lomba foto Tuperware, lomba foto Santan
Kara Cook From Home, lomba foto Fortune Cermat, Lomba Foto Podchocolate Bali,
Lomba Foto Scrubber, Lomba foto produk Champ, Juara Lomba Foto dan Video Kara
Juara Rendang dan berbagai lomba foto produk lainnya. Ada lebih dari 10
prestasi yang diraihnya. Cukup membanggakan ya, mengingat tak banyak orang bisa
memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya, seperti Maysarah.
Wanita penyuka sambal teri ini juga senang menulis, hanya
kini dia memang lebih aktif dalam dunia fotografi. Maysarah juga tergabung
dalam komunitas Forum Lingkar Pena (FLP) Sumut, beberapa antologi yang ia
miliki, Antologi Kisah Inspiratif Para Guru Kehidupan, Antologi Cerpen Kerdam
Cinta Palestina dan Antologi 300 kata LRS Kampoeng Horas. Paket komplit ya,
bisa memasak, foto dan menulis pula. Wanita keturunan asli Banjar ini punya
alasan khusus kenapa menyukai fotografi. “Foto itu semacam hiburan. Karena
suatu moment sulit untuk bisa diulang kembali, maka diabadikan lewat foto. Foto
juga bisa menjadi bagian sejarah. Di zaman sekarang, foto bisa jadi penghasilan
tambahan sekaligus bisa nambah teman yang sesama hobi foto,” papar putri dari
pasangan Siti Khadijah dan Bakri Iman yang juga anggota dari Komunitas Foto
Upload Kompakan khusus perempuan.
Dengan kesibukannya kini mengurus dua anak dan masih mengajar
juga, tentu Maysarah harus pintar membagi waktu, diantara mengurus keluarga
juga menjalani hobi fotonya. “Biasa foto saat anak-anak sudah tidur. Karena
perangkat lighting sudah lengkap, jadi bisa foto dimalam hari
juga,”jelas wanita penggemar Asma Nadia ini. Banyak mengikuti lomba foto produk
makanan, tentu ada berbagai cerita menarik yang dialami. Salah satunya saat
mengikuti lomba foto dari Kara, salah satu produk santan. Kala itu Maysarah berencana
memasak rendang. Ia mengikuti saat mendekati deadline, beli dagingnya kurang
pula. Alhasil harus belanja lebih dari
satu pajak. Ini cukup merepotkan bagi emak-emak ya. Karena daging harus di
masak lagi plus memfotonya. Namun alhamdulillah, perjuangan Maysarah berbuah
manis. Ia bisa mendapatkan juara lomba foto favorit di antara ratusan peserta
lainnya.
Untuk para ibu di luar sana yang juga suka fotografi, wanita
penyuka kelapa muda ini punya tips khusus, “Memotretlah dengan bismillah, harus
sering latihan supaya hasil karyanya bagus. Dan bisa mengikuti komunitas foto
supaya lebih semangat dan dapat ilmu. “
Terima kasih FLP Medan. Berbakti, Berkarya dan Berarti. 😃
BalasHapus