Ilustrasi
PULANG
keharibaan
paling sunyi
kita mendekap
dalam ikatan kenang
menjejaki batas
kota yang usang
mencari pelukan
antara kupunya
malam
bersendu dengan
segala doa
menitah dalam
acuan cinta
pulang adalah
takdir
mencari
pertapakan di kota tua
Oktober, 2020
YANG MENJADI MEDAN DI LAPANGAN MERDEKA
tak ada
ketakutan yang paling gulita
setelah kemarin
pukul lima sore matamu sayu
di jalanan itu,
ada kesah yang menjadi medan
setelah waktu
menjamah luka dan netra
malam bermajas
neon di lapangan
lapangan dengan
rumput yang tenang
kesukaran
disetiap pinggiran
saat gulita
mendekap
datanglah para
jalang mencari titah
tentang kebaikan
dan kenangan
yang menjadi
medan di lapangan merdeka
adalah mereka
yang mengeja kata meramu doa
menelantarkan
tubuh wangi dari semak
kemudian mencari
titah, membenarkan senja
sebagai lambang
keindahan
YANG MENJADI KENANGAN
ADALAH MEREKA YANG DUSTA
yang menjadi
kenangan di kalbumu adalah mereka
mengukir semilir
angin dengan kamuflase waktu
mengukir patah
menjadi tumbuh
dalam raga tak
berjiwa di tanah kenangku
yang menjadi
kenangan adalah mereka yang dusta
mengalirkan
darah bagai air di sungai kapuas
mencari titah
sebagai pembenaran
di semak belukar
dekat rumah tuan
mereka
bercengkerama tentang kebinasaan
Oktober,
2020
Tentang Penulis
Penulis bergiat
di Rumah Baca Nanggarjati dan Forum Lingkar Pena Medan.
0 comments