BLANTERWISDOM101

PROFIL MINGGU INI: Hisyam Budi : “Membaca dan Menulis Adalah Teman, Saudara dan Sahabat”

Sabtu, 24 Oktober 2020

 


Membaca dan menulis adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Menulis tanpa membaca rasanya nihil, karena apa yang mau dituliskan, jika tidak memiliki wawasan atau informasi tertentu yang akan ditulis. Begitu pula membaca tanpa menulis, rasanya sangat disayangkan. Karena dengan menulis kita bisa membagikan informasi/wawasan yang kita miliki untuk pembaca, pun memiliki sense yang tersendiri saat kita mampu menuliskan sesuatu. Setuju?

                Edisi tim redaksi Ruang Karya berkesempatan mengenal lebih dekat seorang pustakawan dari Perpustakaan SD Negri 11 Rantau Selatan. Hisyam Budi Handayani Siagian atau yang lebih dikenal dengan sapaan Budi, memang salah satu petugas di SD Negri 11 Rantau Selatan. Pustakawan ini juga aktif di salah satu komunitas penulis, Forum Lingkar Pena (FLP) cabang Labuhan Batu sebagai ketua. Maka seperti kopi dan gula, aktivitas sehari-hari sebagai pustakawan yang dekat dengan buku dan aktif di komunitas penulis.

                Meski saat ini pandemi, aktivitas di perpustakaan tetap di buka, agar anak-anak tetap bisa membaca buku dan mengerjakan tugas yang diberikan, tentu dengan protokol kesehatan yang ditetapkan dan pengunjung yang dibatasi. Tentu ini merupakan kegiatan positif, mengingat anak-anak masa kini lebih suka bermain gadget daripada membaca buku.

                Pria kelahiran Tapian Nadenggan, 3 November ini juga aktif di organisasi lain, yaitu Malam Puisi Rantau Prapat sebagai koordinator dan Orang Indonesia Labuhan Batu di bidang seni.  Pria penyuka kopi yang kini konsen pada penulisan puisi, merasakan banyak manfaat dari membaca dan menulis. “Banyak manfaat dari membaca dan menulis. Bagi saya itu sudah seperti teman, saudara dan sahabat. Tinggal atur waktu aja mau yang mana dulu. Mau mengunjungi teman yang mana, dengarkan curhat siapa, atau mencurahkan kepada siapa,” papar suami dari Junita Siregar ini. Beberapa kalimatnya cukup unik di dengar dan perlu sedikit pemahaman.  

                Mau mengunjungi teman yang mana, memiliki makna, buku mana yang mau kita baca, seperti kata pria yang juga petugas pengawas pemilu di daerah tempat tinggalnya ini, buku adalah teman. Lalu dengarkan curhat siapa, nah siapa disini artinya penulis. Mau baca karya penulis mana, karena memang tidak sedikit dari karya yang dituliskan itu berdasarkan pengalaman/pemikiran dari sang penulis. Terakhir mau mencurahkan kepada siapa, ini adalah bagian menulis. Kita mau menulis dan tulisan itu ditujukan kepada siapa, tentu harus jelas, agar tepat sasarannya. Gagasan-gagasan  unik ini lahir tentu tidak instan. Budi memang tekun melahap berbagai buku, karena memang kesehariannya dekat dengan buku. Sebulan paling tidak meng-khatamkan 3 judul buku.

                Ia juga telah memiliki sebuah buku antologi yaitu Ruang Para Pelaku (Malam Puisi Rantau Prapat) dan tengah menyelesaikan antologi lainnya. Ia dengan teman-teman di komunitas FLP Labuhan Batu masih aktif untuk menulis salah satunya bekerjasama dengan media online, kegiatan bedah buku juga mengikuti berbagai lomba.

                Lalu bagaimana cara agar anak-anak dan remaja bisa akrab dengan buku? “Jadikan buku sebagai teman, karena dengan adanya buku, itu adalah bukti kita tak sendirian.  Buku itu membuat imajinasi, pikiran, indra penglihatan, pendengaran, peraba, semuanya bekerja. Nah, ketika ingin membaca, berarti harus berani memberikan waktu kepada buku,” papar sulung dari pasangan Hirmayandi Basuki Siagian dan Samsidar Daulay.

Share This :
FLP Medan

Salam kenal, ini adalah website resmi FLP Medan, sebuah organisasi kepenulisan terbesar yang berasaskan keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian.

0 comments