Oleh : Anugerah
Roby Syahputra
Dua puluh tahun lalu tepat di
tanggal 1 Oktober 2000, Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara menjadi
saksi dibentuknya Forum Lingkar Pena, sebuah komunitas penulis berasas Islam,
di Sumatera Utara. Tidak tanggung-tanggung, pendiri FLP Mbak Helvy Tiana
Rosa yang kelahiran Helvetia itu
langsung turun tangan. Tercatat ketua umum pertama FLP Sumut adalah Pak Achmad Siddik
Thoha. Kisah ringkas ini termuat dalam
buku "Berbakti, Berkarya, Berarti: Jejak Forum Lingkar Pena dalam Gerakan
Literasi Indonesia."
Namun saya sendiri mendengar kisah
ini dari penuturan ketua FLP Sumut dua periode (2003-2005 dan 2005-2007)
Kak Dyah
Ardiyanti Ayu. Saya memang bergabung di
FLP pada tahun 2005. Saat itu saya tengah kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Unimed. Setelah mengisi formulir
pendaftaran, mengikuti tes tertulis dan wawancara saya dinyatakan lulus sebagai
anggota FLP Medan angkatan pertama. Kala itu ketua cabangnya adalah Kak Rizka Amita.
Dalam acara pengumuman penerimaan
anggota baru yang sekaligus peresmian Rumah Cahaya (Rumah Membaca dan Hasilkan
Karya) itu turut dihadiri salah satu pembina yaitu Ustadz Muslim Maksum, Lc. Ketika itu lokasi Rumah Cahaya menempati rumah milik
keluarga Pak Isfan Dahriyan Nasution yang terletak di Jalan Sei Deli Gang Sauh,
tak jauh dari STIE IBBI. Rumah itu menjadi sekretariat bersama FLP, ILNa
Learning Center dan Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) Sumatera Utara. Di rumah
itulah saya menemukan kumpulan cerpen Ngebet Nikah terbitan Mizan karya
Gusrianto (Uda Agus) yang menebalkan semangat saya.
Banyak nama yang berjasa mengajari
saya teknik menulis, memompa motivasi dan merawat niat dalam lingkaran cinta
keluarga ini. Ketua umum ketiga, Bang Jiwa Sukma (2007-2009) yang pernah jadi peserta Majelis Sastra
Asia Tenggara (Mastera) dan kini bergiat di penerbitan, ketua keempat Mbak Win
RG (2009-2011) yang produktif menulis novel laris ketua kelima Bang Muhammad
Fadhli (2011-2013) pegiat pendidikan yang
militan serta Nurul Fauziah ketua keenam (2013-2015) peresensi andal, emak
blogger yang pernah duet menulis buku "Gue Gak Cupu" bersama saya di
Gramedia Pustaka Utama tahun 2010.
Saya sendiri pernah menjadi Kadiv
Karya FLP Medan. Selanjutnya saat pindah ke Banda Aceh tahun 2008, saya pernah
diamanahi posisi sebagai Kadiv Kaderisasi FLP Aceh. Bahkan tahun 2013, dalam
sebuah Muswil Luar Biasa saya harus mengemban tugas sebagai Ketua FLP Aceh
karena sang ketua Ibnu Syahri
Ramadhan pindah ke Jakarta demi
meniti cita-citanya sebagai kru Majalah Tarbawi. Setelah pindah kembali ke
Binjai di tahun 2013, saya juga didapuk sebagai ketua FLP Sumut ketujuh
(2016-2018). Selain itu sejak Munas FLP di Bandung tahun 2017, Ketua Umum saat
ini Mbak Yeni Mulati
Sucipto atau yang dikenal dengan nama
pena Afifah Afra
Penulis meminta saya membantu
Ustadz Irfan Azizi di Divisi Jaringan Wilayah BPP FLP sebagai
Koordinator Teritori Sumatera yang meliputi seluruh pulau Sumatera dan kini
terdiri dari 9 wilayah, 31 cabang dan 1 ranting.
Amanah di kumpulan ini sesungguhnya
adalah cambuk. Kamu sudah nulis apa hari ini? Dahulu di Medan kami ramai-ramai
mengepung media lalu dengan bangga memamerkan karya yang dimuat di Analisa,
Waspada, Medan Bisnis, Sumut Pos, Mimbar Umum apalagi media nasional khususnya media Islam
seperti Sabili dan Annida. Masa itu pula kita bersemangat mengikuti pelbagai
lomba. Di zaman facebook mulai merajalela kami pun larut memacu diri mengikuti
berbagai proyek antologi. Tak ketinggalan program antologi puisi yang dihelat
beragam komunitas sastra atau sejenisnya.
Kini, kawan-kawan sudah ada yang
jadi penulis novel produktif. Ada pula yang jadi narablog, ada penulis
skenario, ada jagoan menulis di platform, ada penulis di facebook serta penyair
di instagram. Semua ini jadi pemantik diri: apa saja yang sudah kautulis hari
ini?
Tak peduli dahulu kita pernah
dituduh sebagai muallaf sastra, tetaplah mewarnai lini masa, dunia maya dan
dunia nyata dengan kebaikan. Apapun yang kita goreskan, pastikan karya itu
membantun Literasi Berkeadaban yang kita impikan.
Selamat melanjutkan perjuangan Bu
Ketua Wilayah kedelapan (2018-2020) Rizky Endang
Sugiharti. Di bawah kemudinya, FLP Sumut
kini menaungi 5 cabang: Medan, Labuhanbatu, Langkat, Padanglawas dan Binjai.
Terima kasih yang istimewa kepada
para pembina: Bang Hasan Al Banna, Bang Suyadi San, Bang Muhammad
Raudah Jambak, Bang Ali Murthado serta tak ketinggalan da'i bersahaja yang tekun
merangkai kata di lembaran media: Almarhum Ustadz Surianda
Lubis. Al Fatihah....
0 comments