BLANTERWISDOM101

NEWS: Jejak Langkah Gerakan Literasi di Sumatera Utara

Sabtu, 10 Oktober 2020

 

Oleh : Anugerah Roby Syahputra


Dua puluh tahun lalu tepat di tanggal 1 Oktober 2000, Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara menjadi saksi dibentuknya Forum Lingkar Pena, sebuah komunitas penulis berasas Islam, di Sumatera Utara. Tidak tanggung-tanggung, pendiri FLP Mbak Helvy Tiana Rosa yang kelahiran Helvetia itu langsung turun tangan. Tercatat ketua umum pertama FLP Sumut adalah Pak Achmad Siddik Thoha. Kisah ringkas ini termuat dalam buku "Berbakti, Berkarya, Berarti: Jejak Forum Lingkar Pena dalam Gerakan Literasi Indonesia."

 

Namun saya sendiri mendengar kisah ini dari penuturan ketua FLP Sumut dua periode (2003-2005 dan 2005-2007) Kak Dyah Ardiyanti Ayu. Saya memang bergabung di FLP pada tahun 2005. Saat itu saya tengah kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Unimed. Setelah mengisi formulir pendaftaran, mengikuti tes tertulis dan wawancara saya dinyatakan lulus sebagai anggota FLP Medan angkatan pertama. Kala itu ketua cabangnya adalah Kak Rizka Amita.

 

Dalam acara pengumuman penerimaan anggota baru yang sekaligus peresmian Rumah Cahaya (Rumah Membaca dan Hasilkan Karya) itu turut dihadiri salah satu pembina yaitu Ustadz Muslim Maksum, Lc. Ketika itu lokasi Rumah Cahaya menempati rumah milik keluarga Pak Isfan Dahriyan Nasution yang terletak di Jalan Sei Deli Gang Sauh, tak jauh dari STIE IBBI. Rumah itu menjadi sekretariat bersama FLP, ILNa Learning Center dan Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) Sumatera Utara. Di rumah itulah saya menemukan kumpulan cerpen Ngebet Nikah terbitan Mizan karya Gusrianto (Uda Agus) yang menebalkan semangat saya.

 

Banyak nama yang berjasa mengajari saya teknik menulis, memompa motivasi dan merawat niat dalam lingkaran cinta keluarga ini. Ketua umum ketiga, Bang Jiwa Sukma (2007-2009) yang pernah jadi peserta Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) dan kini bergiat di penerbitan, ketua keempat Mbak Win RG (2009-2011) yang produktif menulis novel laris ketua kelima Bang Muhammad Fadhli (2011-2013) pegiat pendidikan yang militan serta Nurul Fauziah ketua keenam (2013-2015) peresensi andal, emak blogger yang pernah duet menulis buku "Gue Gak Cupu" bersama saya di Gramedia Pustaka Utama tahun 2010.

 

Saya sendiri pernah menjadi Kadiv Karya FLP Medan. Selanjutnya saat pindah ke Banda Aceh tahun 2008, saya pernah diamanahi posisi sebagai Kadiv Kaderisasi FLP Aceh. Bahkan tahun 2013, dalam sebuah Muswil Luar Biasa saya harus mengemban tugas sebagai Ketua FLP Aceh karena sang ketua Ibnu Syahri Ramadhan pindah ke Jakarta demi meniti cita-citanya sebagai kru Majalah Tarbawi. Setelah pindah kembali ke Binjai di tahun 2013, saya juga didapuk sebagai ketua FLP Sumut ketujuh (2016-2018). Selain itu sejak Munas FLP di Bandung tahun 2017, Ketua Umum saat ini Mbak Yeni Mulati Sucipto atau yang dikenal dengan nama pena Afifah Afra Penulis meminta saya membantu Ustadz Irfan Azizi di Divisi Jaringan Wilayah BPP FLP sebagai Koordinator Teritori Sumatera yang meliputi seluruh pulau Sumatera dan kini terdiri dari 9 wilayah, 31 cabang dan 1 ranting.

 

Amanah di kumpulan ini sesungguhnya adalah cambuk. Kamu sudah nulis apa hari ini? Dahulu di Medan kami ramai-ramai mengepung media lalu dengan bangga memamerkan karya yang dimuat di Analisa, Waspada, Medan Bisnis, Sumut Pos, Mimbar Umum apalagi media nasional khususnya media Islam seperti Sabili dan Annida. Masa itu pula kita bersemangat mengikuti pelbagai lomba. Di zaman facebook mulai merajalela kami pun larut memacu diri mengikuti berbagai proyek antologi. Tak ketinggalan program antologi puisi yang dihelat beragam komunitas sastra atau sejenisnya.

 

Kini, kawan-kawan sudah ada yang jadi penulis novel produktif. Ada pula yang jadi narablog, ada penulis skenario, ada jagoan menulis di platform, ada penulis di facebook serta penyair di instagram. Semua ini jadi pemantik diri: apa saja yang sudah kautulis hari ini?

 

Tak peduli dahulu kita pernah dituduh sebagai muallaf sastra, tetaplah mewarnai lini masa, dunia maya dan dunia nyata dengan kebaikan. Apapun yang kita goreskan, pastikan karya itu membantun Literasi Berkeadaban yang kita impikan.

Selamat melanjutkan perjuangan Bu Ketua Wilayah kedelapan (2018-2020) Rizky Endang Sugiharti. Di bawah kemudinya, FLP Sumut kini menaungi 5 cabang: Medan, Labuhanbatu, Langkat, Padanglawas dan Binjai.

 

Terima kasih yang istimewa kepada para pembina: Bang Hasan Al Banna, Bang Suyadi San, Bang Muhammad Raudah Jambak, Bang Ali Murthado serta tak ketinggalan da'i bersahaja yang tekun merangkai kata di lembaran media: Almarhum Ustadz Surianda Lubis. Al Fatihah....

  

Share This :
FLP Medan

Salam kenal, ini adalah website resmi FLP Medan, sebuah organisasi kepenulisan terbesar yang berasaskan keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian.

0 comments