BLANTERWISDOM101

RESENSI: Para Penentang Muhammad SAW

Sabtu, 26 September 2020

 


Judul: Para Penentang Muhammad SAW

Penulis: Misran dan Armansyah

Penerbit: Safina

Tahun terbit: 2018

Tebal: 334 halaman

Peresensi: Nidia

 

Jika saya hidup di zaman Rasulullah, akankah saya menjadi pembela atau penentang ajarannya? Pertanyaan semacam ini muncul di benak saya saat mulai membaca buku ini. Siapa para penentang itu? Adakah karakter mereka melekat pada diri sehingga bisa jadi, jika hidup di zaman itu, saya termasuk bagian dari mereka?

Buku ini membawa kita menilik kehidupan para penentang Muhammad Saw. Latar belakang kehidupan, silsilah keluarga, juga ambisi kekuasaan yang membawa mereka lebih memilih menentang dakwah Rasul ketimbang menyambutnya penuh syukur.

Ada banyak tokoh penentang terkenal yang dibahas di dalamnya. Seperti Abu Lahab si konservatif yang menolak dakwah rasul karena, menurutnya, rasulullah saw akan membawa perubahan bagi kondisi yang terlanjur menguntungkan dirinya.

Ada pula kisah Ummu Jamil, istri Abu Lahab yang sangat terobsesi menyakiti Rasulullah dengan berbagai upaya. Seperti memutus pernikahan anak-anaknya dengan putri-putri nabi, menebar fitnah terhadap beliau, bahkan menebar buah berduri di jalan yang beliau lalui. Hal ini dilakukannya sebagai bagian dari dukungan terhadap tingkah sang suami.

Bersama 21 kisah lainnya, buku ini mengajak kita memahami apa yang menjadi alasan mereka menentang dakwah sang nabi. Yang kebanyakan karena ambisi kekuasaan, kesombongan atas harta, anak-anak, dan garis nasab.

 

Selain itu, buku ini juga menjelaskan kejadian-kejadian penting berkaitan dengan para penentang yang menjadi sebab turunnya beberapa ayat Al-Quran. Seperti persahabatan antara dua gembong kafir Quraisy, Uqbah bin Abi Mu'aith dengan Ubay bin Khalaf yang menjadi sebab turunnya firman Allah dalam Surah Al-Furqan ayat 27-29, yakni tentang penyesalan orang yang akrab dengan teman yang menyesatkan.

Penjabaran garis silsilah secara rinci dari setiap nama di dalamnya juga memberi kita gambaran kekerabatan antara satu tokoh dengan lainnya, bahkan dengan para sahabat Rasul yang beriman. Contohnya seperti Khalid bin Walid yang ternyata adalah anak dari Al-Walid bin Mughirah, seorang hakim Arab pada masa jahiliyah yang juga sangat menentang dakwah Nabi.

Setiap kisah di dalam buku ini ditutup dengan akhir hidup masing-masing tokoh, yang kebanyakan mati dalam kondisi mengenaskan dan penuh penyesalan.

Karena itu, berbeda dengan kesan yang ditimbulkan dari membaca kisah para sahabat, di mana kita berupaya untuk meneladaninya, buku ini justru menyajikan kisah para musuh beserta sifat-sifatnya yang harus kita hindari.

Tema unik buku ini menurut saya layak untuk dijadikan bagian dari daftar baca kita.

 

Tentang Penulis

Peresensi adalah seorang ibu rumah tangga menyambi pengajar yang gemar membaca. 


Share This :
FLP Medan

Salam kenal, ini adalah website resmi FLP Medan, sebuah organisasi kepenulisan terbesar yang berasaskan keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian.

0 comments