BLANTERWISDOM101

OPINI: Jangan Minder, Dirimu Itu Spesial!

Sabtu, 29 Agustus 2020

 

Ilustrasi

Dia berdiri tegap di depan kelas, mengisi pagi dengan ragam khas intonasi bicara. Bohong jika dibilang tak ada yang terpukau akan gesturnya. Lain halnya dengan dia, pemilik tangan yang lihai menari di atas keyboard, hingga menciptakan tulisan inspiratif bagi dunia. Sebuah pertanyaan pun muncul, “Mengapa aku tidak bisa seperti dia?”. Tidak panjang, hanya enam kata penyiksa batin. Jangan bohong, kita pasti pernah bertemu dengan pertanyaan tersebut, minimal sekali dalam hidup. Oke, apabila kita berpikir rasional, wajar rasanya kita minder dengan keunggulan orang lain. Baik, sekarang bayangkan saja, kita sekelas dengan dia yang cakap presentasi publik dan tukang hipnotis melalui berbagai tulisannya. Normalkah kita merasa rendah diri? Sangat normal. Bahkan, ketika kebahagiaan kita berakar dari kesalahan yang mereka lakukan, itu tidak mengindikasikan seorang psikopat sekalipun.

Meskipun rasa iri itu normal bagi manusia, akan tetapi rasa iri yang berlebihan akan memicu dendam berujung kekerasan fisik maupun non fisik kepada korban, seperti teror, perundungan (bullying), dan perkelahian. Maka, perlu penanganan yang tepat agar rasa iri dapat tersalurkan secara positif. Memangnya bisa? Insya Allah dengan merenungi tiga hal berikut, kita dapat terlepas dari belunggu rasa iri kepada orang lain!

1.      You are Unique

Ketika kita melihat prestasi atau keunggulan orang lain, apakah kita terpikir dan berusaha menirunya secara blak-blakan? Teman – teman, ada satu konsep yang harus kita pahami bersama dalam hidup ini. Konsep tersebut yaitu kita harus sadar diri bahwa setiap orang itu unik. Saya tidak sama denganmu, begitu pula kamu tidak sama dengan saya. Kamu tidak akan pernah menjadi seperti saya, begitu pula saya tidak akan pernah menjadi seperti kamu. Apa maksudnya? Sederhananya, Tuhan tidak mungkin menciptakan “produk gagal”. Bukankah manusia merupakan makhluk sempurna dengan bentuk yang sebaik – baiknya?

Maka, berawal dari konsep tersebut, hal yang harus kita lakukan adalah sadar akan keunikan yang dimiliki. Jadi, tahap pertama agar kamu tidak iri lagi dengan orang lain yakni kamu harus yakin dan percaya bahwa kamu itu unik, kamu tidak sama dengan mereka, kamu akan berdiri sendiri dengan keunikan yang kamu miliki.

 

2.      You Have Your Own Power

Pada poin pertama, kita selalu menyinggung mengenai keunikan diri. Memangnya apa itu? Sederhananya begini, setiap karakter di gim pasti memiliki keunikannya masing – masing. Contohnya saja pada gim Naruto Ultimate Ninja Storm. Karakter Naruto memiliki elemen angin dan Sasuke memiliki elemen petir. Kalau kita ikuti ceritanya, Naruto pernah iri dengan Sasuke, bukan? Nah, pastinya juga kita sudah paham bagaimana Naruto mengatasi rasa iri tersebut. Yap, Naruto berlatih dengan kekuatan yang dimilikinya sehingga memiliki keunikan tersendiri. Jangan lupa juga dengan Khalifah Abu Bakar dengan Khalifah Umar bin Khattab yang memiliki gaya kepemimpinan berbeda. Abu Bakar terkenal dengan kelembutannya dan Umar terkenal dengan ketegasannya. Hasilnya, mereka sukses memimpin dengan style masing – masing.

Jadi, berdasarkan analogi tersebut, poin utama yang ingin kita pahami bersama yaitu setiap manusia pasti memiliki potensi masing – masing sebagai keunikan dalam dirinya. Mustahil Naruto memiliki kekuatan seperti Sasuke, karena pengarang Naruto sudah menganugerahinya dengan elemen angin. Tidak mungkin juga seorang Umar bersikap seperti Abu Bakar. Begitu pula dengan manusia. Kita percaya bukan bahwa Allah itu Maha Adil? Allah tidak mungkin bercanda dalam menciptakan makhluk yang tidak memiliki satupun keunggulan darinya. Maka, kita harus percaya, Allah pasti sudah menanamkan sebuah power dalam diri setiap manusia.

Kemudian, apa tugas kita sekarang? Tugas kita sekarang adalah mengeksplorasi potensi yang kita miliki. Bagaimana caranya? Secara garis besar, Tiffany dalam laman Dosen Psikologi menjabarkan beberapa trik mengenali potensi diri yang penulis jabarkan dalam bentuk pertanyaan, yaitu: (1) Apa aktivitas yang kita nikmati dalam mengisi waktu luang?, (2) Apa aktivitas yang kita rela melakukannya meskipun tidak dibayar?, (3) Apa topik yang sering kita bicarakan kepada orang lain dan kita semangat dalam menyampaikannya? Setelah menjawab ketiga pertanyaan tersebut, semoga kita dapat mengenali apa yang menjadi keunggulan diri. Perlu diingat, tidak apa menjadi berbeda yang penting bermanfaat.

 

3.      They are Your Motivation

Setelah kita paham dengan keunggulan diri, maka langkah berikutnya yaitu jadikan orang yang kita irikan sebagai motivasi untuk berkembang. Iya, penulis tidak salah ketik. Jujur saja, pasti sebal rasanya kita seolah belajar dari mereka. Tetapi, ada poin utama yang harus diingat. Jadikan mereka sebagai motivasi, jangan sampai kamu menjadi cetakan kedua dari mereka. Contohnya, kalau dia lihai dalam menulis puisi, bukan berarti kamu juga harus bisa menulis dengan gaya bahasa miliknya. Ingat Amati, Tiru, Modifikasi (ATM). ATM ini sangat berguna agar keunggulanmu memiliki ciri khas tersendiri. Setiap kamu ingin menyerah, tanamkan dalam pikiranmu bahwa kamu juga bisa seperti mereka. Kamu juga bisa menjadi pembicara handal. Kamu juga bisa menjadi seorang penulis penggugah hati. Sekali lagi, kamu bisa menjadi mereka dengan gayamu sendiri.

            Setelah memahami ketiga hal tersebut, semoga kita bisa mencintai diri kita sendiri. Semoga dengan sadar keunikan diri, kembangkan potensi, dan strategi ATM dapat menjadikan diri kita spesial di antara yang lain. Tak perlu lagi terselip luka batin dalam lubuk hati. Lakukan yang terbaik dengan gayamu sendiri, karena setiap manusia termasuk kamu, itu istimewa.


Sumber Referensi

1.      Faturochman. 2006. Iri dalam Relasi Sosial. Jurnal Psikologi, 33(1), 1-16.

2.      Tuasikal, Muhammad Abduh. 2010. Mengapa Hati Ini Masih Merasa Iri?. https://rumaysho.com/1021-mengapa-hati-ini-masih-merasa-iri.html (diakes pada 25 Agustus 2020)

3.      Tiffany. 2017. 15 Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri. https://dosenpsikologi.com/cara-mengetahui-bakat-diri-sendiri (diakses pada 25 Agustus 2020)

4.      Joseph, Novita. 2020. Senang Melihat Orang Lain Menderita? Ini Alasannya. https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/senang-melihat-orang-susah/#gref (diakses pada 25 Agustus 2020)

TENTANG PENULIS

Nama saya Aryadimas Suprayitno, seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara Program Studi Ekonomi Pembangunan. Pemuda yang memiliki hobi seperti anak TK, yaitu membaca dan menulis. Anak pertama dari dua bersaudara ini dapat dihubungi melalui Instagram @mas.aryaak, Gmail aryaardi135@gmail.com, serta kontak WhatsApp 0857-6270-5278.


Share This :
FLP Medan

Salam kenal, ini adalah website resmi FLP Medan, sebuah organisasi kepenulisan terbesar yang berasaskan keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian.

0 comments