Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan. Melalui
Pendidikan seorang anak akan dididik, dan dibina oleh suatu ilmu, sehingga ia
menjadi seorang anak yang cerdas. Selain itu, salah satu tolok ukur
keberhasilan pembangunan negara adalah keberhasilan Pendidikan. Saat ini
negara-negara di dunia mengalami dilema dengan masalah wabah covid-19 ini,
tidak hanya dari segi ekonomi saja yang berdampak namun pendidikan juga
berdampak. Akibat dari wabah covid -19, secara tidak langsung seluruh jenjang
pendidikan harus beradabtasi untuk melakukan pembelajaran melalui media daring
di rumah.
Dengan demikian
pendidik dituntut mendesain media pembelajaran dengan memanfaatkan media daring
sebagai inovasi. Para peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media
sosial seperti WhatsApp, telegram, Instagram, aplikasi meet, zoom, atau media
lainnya sebagai media pembelajaran. Wabah
covid-19 telah berlangsung selama beberapa bulan di negara kita. Meskipun
Indonesia sedang menjalani kehidupan new normal namun untuk pelaksanaan proses
belajar mengajar tetap memanfaatkan media daring. Hal ini untuk mengurangi
penyebaran wabah covid-19. Dan proses belajar mengajar tetap berjalan.
Para pendidik dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan
materi melalui media pembelajaran daring serta perlu disesuaikan dengan jenjang
pendidikannya. Sehingga muncul tekanan fisik maupun psikis bagi para pendidik.
Sementara masa pandemi ini bisa menjadi sebuah peluang dalam dunia Pendidikan
dengan pemanfaatan teknologi seiring dengan industri 4.0 maka peserta didik,
para pendidik maupun orang tua akan menjadi terbiasa dengan sistem saat ini dan
sebagai budaya pembelajaran di bidang Pendidikan saat pasca pandemi ini terjadi.
Tentu
saja ini tidaklah mudah, karena belum sepenuhnya siap, yakni belum seragamnya
proses pembelajaran baik standar maupun kualitas capaian pembelajaran yang
diinginkan.
Selain
itu, kondisi seperti ini menyadari para orang tua bahwa guru dan dosen bukanlah
satu-satunya tonggak penentu keberhasilan pendidikan seorang anak didik. Orang
tua memiliki peran yang besar dalam keberhasilan pendidikan anaknya. Kenyataan
di lapangan, orang tua menyerahkan sepenuhnya kepada guru-guru di sekolah.
Banyak orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan kegiatan lainnya tanpa
melihat bagaimana perkembangan pendidikan anaknya dan sering menyalahkan para
guru apabila terjadi sesuatu hal pada anaknya.
Wabah covid-19 ini secara tidak langsung menuntut peran orang tua dalam pendidikan anaknya dengan mendampingi anaknya dalam proses belajarnya. Sehingga tidak sedikit orang tua mengeluhkan media pembelajaran melalui daring. Ini mengingat bahwa belum meratanya diperkenalkan teknologi sebagai media belajar. Selain itu, kita tahu kondisi perekonomian masyarakat Indonesia. Sehingga banyak orang tua mengeluh karena mereka harus mengeluarkan biaya untuk pulsa sebagai penggunaan aplikasi ini.
Tidak hanya orang tua, para guru pun demikian. Dan kita tahu bahwa guru-guru yang non pns memiliki penghasilan sangat minim, tentu ini menjadi persoalan yang harus dipikirkan oleh pemerintah. Agar pendidikan tetap berjalan meskipun melalui daring, perlu ada wadah yang memfasilitasi tanpa harus mengeluarkan biaya serta pelatihan-pelatihan sehingga para guru dan dosen bisa berinovasi dalam memanfaatkan teknologi dalam proses mengajarnya.
Pentingnya peran orang tua
dalam pendampingan kepada anaknya saat menggunakan gadget karena banyak
konten-konten negatif yang bisa merusak anak bangsa. Sehingga orang tua tidak
baik untuk bersikap cuek saat pembelajaran daring berlangsung. Dengan demikian
timbul kerja sama antara orang tua, anak dan para pendidik dalam proses
pembelajaran walaupun semua dilakukan secara daring.
Tentang Penulis
Fuji Astutyadalah seorang peneliti dan blogger serta penyuka warna biru.
0 comments