Judul buku : Menjadi Pribadi
Tangguh
Penulis : Agusman 17An
ISBN : 978-623-7046-05-9
Penerbit : Checklist
Tahun terbit : 2019
Cetakan : Pertama
Tebal/ukuran : x+230 halaman; 14X20,5
cm
Kehidupan era milenial sekarang ini membuat banyak
orang terkadang kesulitan dalam mencapai sebuah kesuksesan, apalagi bersaing
dengan para pejuang lainnya. Terlebih lagi jika tidak dibarengi dengan
mentalitas yang kuat dalam menapaki kehidupan. Kualitas diri terancam menurun
dan kehilangan motivasi dalam menapaki kehidupan.
Terkadang keluhan selalu menjadi topik terkini,
tentang cita-cita yang belum kesampaian, rasa sakit yang tidak kunjung sembuh,
kemelaratan yang belum usai, bahkan jodoh yang belum datang. Jika dipikirkan
terus-menerus, ini akan menimbulkan frustasi dalam diri. Ujung-ujungnya malah
membuat diri dilingkupi rasa sakit.
Penulis Agusman 17An yang dibaca dengan sebutan
Agusman Satu Tujuan ini memberikan sebuah tips untuk kita agar tidak suka
mengeluh dan membuat pembacanya termotivasi dengan dosis tinggi. Cocok sebagai
pengobat hati yang tengah sembilu menghadapi berbagai tekanan dalam hidup.
Apalagi disuguhkan dengan motivasi islami yang menyentuh hati dan dapat menjadi
panutan. Tertulis secara lengkap berdasarkan sumber ayat Al-qur’an yang
terpercaya.
Buku perdana yang ia tulis berjumlah 27 bab ini selalu memberikan petuah
sarat makna di setiap akhir bab pembahasan. Ada juga beberapa cerita sederhana
yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan perenungan dan
mengambil hikmah pelajaran, sehingga pesan yang tersampaikan dapat mengalir
secara tersirat.
Pada permulaan bab, penulis menyuguhkan topik doa yang
menjadi harapan setiap kali memulai. Doa yang menjadi senjatanya orang mukmin
dan memberikan kepercayaan bahwa ucapan dari dalam hati pasti akan terwujud.
Seperti yang tertuang pada halaman 8, “Jangan pernah berhenti berdoa dan
berusaha, dan jangan pernah menyerah walau dalam keadaan terpuruk sekalipun,
karena kita memiliki senjata terdasyat bersama doa.”
Pada setiap permulaaan awal bab juga diselipkan
kata-kata mutiara yang bisa dijadikan sebagai kutipan dalam status media
sosial. Kebanyakan ditulis dengan kata-kata dari penulisnya sendiri, tentang
sudut pandangnya pada kehidupan dan pengalaman.
Belajar ketangguhan dengan cara yang beragam merupakan
paket komplit sebagai referensi kehidupan. Mulai dari senantiasa berdoa, giat
berusaha, meyakini bahwa semua permasalahan bisa diatasi, tidak mengeluh,
hingga menuntaskan segala pemasalahan, juga dituangkan dalam bab yang saling
berkesinambungan satu sama lain.
Meskipun berkesinambungan satu sama lain, bukan
berarti buku ini akan kehilangan eksistensinya ketika dibaca secara acak.
Misalnya, jika ingin langsung meloncat ke bab sepuluh, pembaca bisa bebas
memilih tulisan yang ingin dibaca dulu dengan melihat daftar isi. Tergantung,
sesuai selera. Misalnya lagi butuh penguatan karena sedang kecewa, pembaca bisa
langsung membaca bab kesebelas yang bertema “Agar Tak Mudah Kecewa Ketika Hasil
Tak Sesuai Keinginan”.
Meskipun ada kata yang kurang seperti penulisan fakor
yang merujuk pada makna faktor pada halaman 92, hal itu tidak menghilangkan
makna yang sesungguhnya dari maksud sang penulis. Masih bisa dapat dipahami dan
pesan yang tersampaikan juga jelas.
Sampul buku yang berwarna kuning dan tulisan timbul
mengkilat menjadikan buku ini terkesan elegan dan sangat menarik untuk dibaca,
sehingga menunjukkan rasa optimis dan ceria ketika melihatnya. Pada bagian
akhir setelah profil penulis, ada ruang kosong berupa catatan yang bisa
digunakan untuk mencatat hal-hal yang perlu.
Buku ini cocok dibaca oleh siapa saja yang membutuhkan
motivasi dengan dosis tinggi. Terlebih lagi pada orang-orang yang mengalami quarter life crisis, di mana rentang
usia 20-30 mengalami kecemasan terhadap masa depan, mereka bisa menemukan
kata-kata penguatan untuk menghadapi setiap permasalahan dengan cara tangguh
dan menemukan jati diri.
“Mengeluh tidak akan mengubah apa-apa. Hanya mereka yang tangguh yang dapat mengubah masalah menjadi anugerah.” (Sampul Buku)
Tentang Peresensi: Henny Puspita Sari merupakan anggota FLP angkatan ke-VIII.
0 comments