BLANTERWISDOM101

Profil Minggu Ini: Fitrah Penulis Muda Ekspresif

Sabtu, 11 Juli 2020
Fitrah

Setiap orang punya cara tersendiri dalam mengekspresikan diri. Ada yang nyaman lewat lagu, ada juga dengan gambar atau lukisan, ada juga dengan mengutarakan isi hatinya lewat pena atau juga berpuisi. Sosok kali ini juga sangat ekspresif dalam mengutarakan isi hati atau pendapatnya. Ia akrab dengan dunia panggung dan per-puisi-an.

Fitrah Nuraidillah Nasution. Gadis bertubuh imut ini memang dikenal vokal. Senang menulis cerpen, mencipta dan membaca puisi. Sesekali mengekspresikan diri lewat drama, visualisasi puisi dan ia juga pandai berdongeng.

Gadis kelahiran Tualang Biru ini memang sudah akrab dengan dunia sastra sejak SD. Disaat anak lain senang bermain masak-masakan atau boneka, gadis berdarah Mandailing ini suka mencoret-coret diary milik ibunya hingga ikut olympiade sastra. “Sampai sekarang masih ada tulisannya, haha,” kenang  gadis penggemar Chairil Anwar ini.

Melihat bakat terpendam anaknya, saat itu ibu Fitrah pun mengajarinya membaca dan menulis puisi, itu sejak SD lho, kebetulan sang ibu saat itu adalah guru Bahasa Indonesia. Jadi mungkin buah tak jauh dari pohonnya.  Tidak sampai disitu, bakat sulung dari tiga bersaudara ini  makin bersinar saat ia duduk di bangku SMP. Kala itu ia sering ikut lomba menulis dan membaca puisi, hingga puisi pertamanya terbit di koran Asahan ketika ia SMP.  Melihat bakat  Fitrah dan minat kawan-kawan lainnya dalam dunia sastra, kepala sekolah kala itu menggagas sebuah divisi di OSIS khusus untuk mereka yaitu Divisi Sastra. Bahkan pada masa itu telah terbit majalah sekolah pada masa kepengurusan OSIS.

Ketertarikan Fitrah pada dunia sastra, bukan tanpa alasan. “Sastra seperti sebuah magnet. Tidak ada alasan yang pas untuk mendiskripsikannya, mengalir begitu saja, rasanya tumbuh di dalam hati, “ jelas wanita berkaca mata yang sudah pernah menulis di beberapa antologi puisi, cerpen dan nonfiksi ini. Tak hanya itu, semasa kuliah ia aktif menulis cerpen di media massa lokal dan di Kompasiana, serta  aktif mengelola majalah dakwah kampus - Majalah Asy-syifa'.

Selain membaca puisi dan bermain drama, mahasiswi jebolan Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia Unimed ini juga sangat menyenangi dunia pendidikan. Apalagi pendidikan anak-anak. Terbukti, sudah 5 tahun ia memimpin sebuah sekolah alam tingkat TK dan SD di Sumut. Ia kini aktif dalam mengelola salah satu Madrasah dan pondok Pesantren di Riau. Merupakan salah satu relawan dari Kampung Dongeng (Kado Lubuk Pakam), Relawan Mualaf center sumut, anggota di Forum Study Mahasiswa Asahan, pengurus Klinik Nikah Medan, Pengurus Forum Lingkar Pena Wilayah Medan dan Pemred dari Ruang Karya. Terbukti memang keaktifannya di banyak organisasi dan dunia pendidikan, menjadikan ia cukup cakap dalam berkomunikasi dan melatih. Ia pun kini sedang berupaya menempah diri untuk capable menjadi  seorang motivator, trainer atau konselor. Mengingat memang telah banyak pelatihan trainer yang diikutinya juga berbagai training yang mengundangnya sebagai pembicara.

Bagi gadis penyuka travelling ini, sastra dan drama seperti sisi hidup yang sangat dinikmatinya. Menulis seperti menggambarkan pandangan dan pemahaman lewat kata-kata. Ketimbang hanya diucapkan begitu saja, dan belum tentu mampu didengar semua orang. Begitu juga dengan drama, “panggung seperti taman bermain. Ketika di atas panggung betah dan enjoy. Selalu ada rasa rindu untuk kembali ke sana,” ungkap gadis yang pernah menulis naskah drama pementasan lokal dan nasional.


Share This :
FLP Medan

Salam kenal, ini adalah website resmi FLP Medan, sebuah organisasi kepenulisan terbesar yang berasaskan keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian.

4 comments

  1. So true! That's all the reason we adore you, ummi Fitrah. 😍
    Tetap semangat berkarya, ummi. Semoga kelak kita bisa bersinergi bersama lagi. 🤗

    BalasHapus
  2. Masya Allah. .the best lah memang si kawan satu ini. Proud of you sista

    BalasHapus
  3. Masya Allah
    Prestasinya luar biasa
    Semoga makin berkah ilmunya

    BalasHapus