BLANTERWISDOM101

Opini: Sejarah Berulang di Hagia Sophia

Sabtu, 18 Juli 2020
Ilustrasi

Siapa yang tidak mengenal Hagia Sophia? Setiap orang pasti sangat mengenalnya, bahkan ingin berkunjung ke sana. Hagia Sophia menjadi tempat wisata favorit bagi para traveler. Di masa pandemi ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengembalikan fungsi Hagia Sophia dari museum sebagai Masjid pada tanggal 10 Juli 2020.

Sophia dalam bahasa Yunani artinya kebijaksanaan. Bila diterjemahkan secara lengkap berarti Hagia Sophia adalah tempat suci bagi Tuhan. Bangunan ini berdiri kokoh di tengah kota Istanbul dengan memiliki bangunan yang menjulang khas serta kubah berwarna biru raksasa dan juga diapit oleh 4 (empat) menara. Hagia Sophia memiliki keunikan pada gaya arsitektur yang khas Bizantium serta minaret khas bangunan Islam.

Selain itu sejarah mencatat bahwa Hagia Sophia dibangun sebagai gereja antara 532 dan 537 masehi atas perintah Kaisar Bizantium Justinian I. Namun status Hagia Sophia sempat berubah menjadi katedral Katolik Roma pada tahun 1204-1261, kemudian di pertengahan abad ke-15 berubah Masjid, dan mengikuti penaklukan Konstatinopel oleh dinasti Utsmaniyah di bawah pimpinan Sultan Mehmet II.

Hagia Sophia selama 500 tahun berfungsi sebagai masjid. Namun, sangat disayangkan saat Turki berubah menjadi negara republik, Hagia Sophia berubah menjadi museum di tahun 1953, dan dikenal sebagai museum nomor dua yang paling sering dikunjungi di Turki bahkan diakui sebagai salah satu dari situs Warisan Dunia UNESCO.

Sekarang, sejarah berulang dimana Presiden Turkip Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan keputusan untuk mengembalikan fungsi awal Hagia Sophia sebagai Masjid. Peristiwa ini menuai kontroversi di seluruh dunia, ada pihak yang pro dan adapula yang kontra. Erdogen mendeklarasikan Hagia Sophia menjadi masjid setelah pengadilan tinggi Turki mencabut status museum pada Hagia Sophia, karena konversi Hagia Sophia menjadi museum di tahun 1934 adalah melanggar hukum. 

Dan putusan pengadilan itu membatalkan keputusan kabinet Turki tahun 1934, yang dipimpin oleh tokoh sekuler Mustafa Kemal Ataturk. Pengembalian Hagia Sophia dari museum menjadi masjid, mengingatkan kita pada sebuah HR. Ahmad yakni kamu pasti akan membebaskan konstantinopel. Panglima perangnya adalah panglima terbaik. Pasukannya juga pasukan terbaik. Dengan demikian, peristiwa ini membantu bagi umat muslim untuk melaksanakan perintah Allah baik dalam ibadah maupun berdakwah.

Dengan adanya keputusan pengadilan tersebut maupun kebijakan pemerintah Turki, maka Hagia Sophia kembali menjadi masjid, dan sebagai azan pertama yang dikumandangkan setelah 86 tahun. Kini Hagia Sophia sebagai masjid, diharapkan dapat menjalankan fungsinya bagi umat muslim dalam keimanannya.

        Penulis: Fuji Astuty
Share This :
FLP Medan

Salam kenal, ini adalah website resmi FLP Medan, sebuah organisasi kepenulisan terbesar yang berasaskan keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian.

0 comments