Setiap
manusia pasti sangat ingin menjadi seseorang yang mandiri, mampu dalam memenuhi
segala kebutuhan jasmani dan rohaninya tanpa bergantung kepada orang lain.
Namun, menjadi seseorang yang mandiri tidaklah mudah, semua membutuhkan proses
dan tekad yang kuat untuk selalu berjuang dalam hidupnya menjadi pribadi yang
mandiri. Tidak ada ukuran usia, keturunan, maupun tinggi-rendahnya kedudukan seseorang dapat
dikatakan mandiri. Pribadi mandiri dapat terbentuk dengan tekad yang kuat dan
keberanian dalam mengambil langkah hidup selanjutnya.
Perkembangan
zaman yang semakin canggih ini, sangat diperlukan orang-orang yang berjiwa
mandiri dalam hidupnya. Sebagai seorang muslim tidak cukup hanya menjadi pribadi
yang mandiri, namun juga dituntut menjadi pribadi mandiri yang Islami. Pribadi
mandiri yang Islami berarti memiliki nilai-nilai kebiasaan yang berakhlak mulia
sesuai dengan syariat Islam tanpa bergantung kepada orang lain. Nabi Muhammad
SAW sangat menganjurkan umatnya untuk menjadi muslim mandiri yang mampu
menjalani hidupnya sesuai dengan aturan dan perintah Allah SWT, tanpa takut dan
terikat kepada kelompok/golongan yang dapat menjauhkan diri dari Allah SWT
apalagi sampai menyesatkan, nauzubillah min
dzalik.
Sebagaimana firman Allah “Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…. ” QS
Ali Imran ayat 103.
Dalam surah tersebut sudah
dijelaskan bahwa seperti apapun kondisi kita, haruslah tetap berpegang teguh
kepada agama Allah, karena sesungguhnya pertolongan Allah begitu dekat. Pribadi
muslim yang mandiri tidak hanya dituntut dari kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan duniawi saja, namun
harus memiliki akhlak yang
mulia sesuai dengan perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagai idola kita yang
perlu dicontoh serta Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman
hidup.
Allah
SWT telah memberikan limpahan nikmat dan karuniaNya kepada seluruh umat manusia di
muka bumi ini tanpa terkecuali, namun kita sering lalai akan tugas dan tujuan
hidup kita di muka bumi ini. Semua yang ada dan terjadi sesuai dengan izin Allah tanpa terlewatkan satu pun. Allah SWT sangat
tidak menyukai hamba-Nya yang bermalas-malasan dan bergantung pada orang
lain, bahkan Allah SWT
juga telah berfirman dalam sebuah ayat yang berbunyi, “Seseorang
tidak mendapatkan sesuatu kecuali apa yang telah di usahakannya”. (QS An-Najm :
39).
Ayat ini jelas mengatakan bahwa
sebagai manusia kita harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang kita
inginkan. Namun, jangan lupa pula untuk berdoa memohon kemudahan agar mendapatkan sesuatu tersebut, karena apabila kita berusaha tanpa berdoa adalah menunjukkan
sikap sombong, tapi berdoa tanpa usaha adalah pemalas.
Jadilah muslim mandiri dan selalu mengamalkan nilai-nilai ajaran
Islam dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali.
Amalkan segala doa dan kebiasaan
baik yang telah Islam ajarkan bersihkan hati dengan selalu memaafkan setiap
orang. Serta sampaikan setiap kebaikan dengan ikhlas hanya karena Allah, agar
tidak menuai kekecewaan dan kehausan duniawi.
Adapun
kiat-kiat sukses yang disampaikan penulis untuk menjadi muslim yang mandiri
berpegang teguh pada nilai-nilai Islam adalah sebagai berikut: Pertama, mulailah segala sesuatu dengan
mengucapkan Bismillah, ataupun dengan doa khusus kepada sesuatu tersebut
seperti doa bangun tidur, doa makan, doa mandi dan sebagainya.
Kedua,
lakukanlah kebiasaan-kebiasaan yang baik sesuai dengan anjuran Agama Islam
seperti cara tidur, makan mandi dan sebagainya.
Ketiga,
manajemenlah waktu untuk sesuatu yang bermanfaat. Buatlah daftar kegiatan
harian agar dalam setiap hari kita tahu apa yang harus kita kerjakan dan kita
capai.
Keempat,
jadilah seseorang yang selalu menyisihkan uang jajan/lebih untuk ditabung agar
ketika butuh sesuatu yang mendadak sudah memiliki tabungan, namun jangan lupa
pula untuk selalu berinfaq dalam kebaikan baik materi maupun tenaga.
Kelima, selalu berdoalah kepada Allah dan luruskan niat karenaNya untuk segala sesuatu yang telah dikerjakan maupun masih diniatkan. Ringan hati dan langkah dalam membantu sesama. Sebagaimana Allah telah berfirman, “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. QS Ali Imran ayat 139.
0 comments