BLANTERWISDOM101

Tetap Produktif! FLP Medan Gelar Tadarus Sastra

Sabtu, 16 Mei 2020
Penulis berita : Venny Eriska 

Flp Medan - Tadarus Sastra kegiatan tahunan FLP Medan, mengajak masyarakat umum tetap produktif menulis. Terdapat empat kelas yaitu kelas cerpen, puisi, resensi hingga artikel dan opini. 

Kegiatan terselenggara sejak 27 April hingga 16 Mei 2020. Selama empat pekan dan enam kali pertemuan. Menerima puluhan perserta dari berbagai daerah, tidak hanya kota Medan, Aceh hingga Jawa ikut bergabung. Biaya pendaftaran senilai Rp. 30.000, seluruhnya didonasikan untuk korban Covid-19.

"Kegiatan tahun ini terbuka untuk umum, tujuannya agar sama-sama belajar. Seperti namanya yaitu 'Tadarus' artinya memperbaiki. Jadi, kita belajar di dalam suatu kelas secara online," tutur Andre Gusli selaku ketua FLP Medan.

Tahun ini, Tadarus Sastra dilaksanakan secara daring sebab adanya pandemi. Jika melihat tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini dilakukan secara tatap muka antara mentor dan peserta.

Setiap kelas tidak hanya difasilitasi materi dan mentor, co-mentor ikut menjadi pelengkap agar kelas berjalan dengan baik.

Sawaludin Sembiring selaku mentor kelas cerpen, didampingi dengan co-mentornya yaitu Muhammad Ikhsan Ritonga.

"Peserta kelas cerpen cukup koperatif dalam mengikuti kelas. Semua materi yang telah kita berikan, mampu diaplikasikan dengan baik. Terbukti dengan tugas-tugas yang kita berikan setiap pertemuan. Entah itu kuis atau tugas yang harus diselesaikan," ujar lelaki biasa disapa Sam, Redaktur Puisi Apajake.id 2018-2019.

Karya dari setiap peserta kelas cerpen diarsip dengan baik. Kemudian, terdapat beberapa karya pilihan yang dirangkum dalam sebuah pdf. Nantinya, ingin disepakati pembukuan karya-karya tersebut.

Selepas dari kelas cepen, mari melihat kelas resensi. Dipandu oleh mentor Dewi Chairani dan Co-Mentor Heni Puspitasari.

"Peserta kelas resensi berasal dari mahasiswa, karyawan, guru juga dosen. Saya selaku mentor, berharap melalu kelas resensi ini peserta paham apa itu rsensi. Selain itu, mampu membuat resensi dan pintar dalam menilai sebuah buku," tutur penulis resensi yang dimuat diberbagai media.

Kemudian, mari kita menilik kelas puisi yang dimentori oleh Reza Fahlevi dan Co-Mentor Nurhasanah.

"Sejauh ini perkembangan peserta kelas puisi cukup baik. Peserta telah mampu menerapkan citraan, bahasa kiasan, dan menerapkan bunyi terkait rima dan ritma dalam puisi," papar lelaki penulis antologi puisi kota Binjai (2019).

Selain itu, Reza berharap ke depannya  peserta kelas puisi tidak sepi peminat. Bertambah banyak dan aktif di dalam kelas serta menuntaskan tugas.

Hampir semua kelas telah dikunjungi, bagaima ya dengan kelas artikel dan opini? Kelas ini dimentorin oleh Fuji Astuti bersama Co-Mentor Malikatul Khamdiyah.

"Peserta kelas artikel dan opini rata-rata dari Medan, Tapteng, Aceh dan Tangerang. Berlatar mahasiswa, IRT, karyawan swasta dan guru," jelas mentor pemenang hibah penelitian Risetdikti sebagai peneliti.

Kemudian, Malikatul Khamdiyah selaku Co-mentor berharap, kelas artikel dan opini mampu menjadi wadah pembelajaran dan melahirkan penulis di bidang nonfiksi. 

Lalu apa ya kata para peserta dari setiap kelas? Yuk simak kesan mereka tentang Tadarus Sastra.

1. "Saya merasa beruntung, bertemu dengan orang-orang yang belum pernah saya kenal dan memiliki potensi yang tinggi dalam nulis-menulis. 

Ini pengalaman pertama kali saya mengikuti hal seperti ini. Menerima materi, diskusi bersama, diberikan pengarahan dan tugas diakhir kelas. 

Tugas di akhir kelas terkadang bikin saya deg-degan, harus ngumpulin ide dan harus bikin mentor tertarik sama cerita kita,"
-Alsa peserta Tadarus Sastra kelas Cerpen-

2. "Kelas cerpen ini bernanfaat banget. Banyak informasi kepenulisan yang saya tahu semenjak ikut kelas. Mulai dari penokohan dan cara dan tips mengirim cerpen ke penerbit. 

Setiap pertemuan selalu ada tugas dari mentor dan co-mentor dan dibatasin waktunya. Ughhh ngerjainnya ngebut-ngebut. Terkadang bentrok dengan jam kuliah online.  

Lalu, mengenai rewardnya saya lebih suka via PC daripada VC. Terus, semoga nanti ada kelas menulis buku novel," -Afiffah Lutfiyyah peserta Tadarus Sastra kelas Cerpen.

3."Kelas artikel opini adalah kelas yg saya incar pertama waktu baca flyer. Soalnya ingin belajar penulisan artikel terlebih opini. Ga sekedar nulis status. Kelasnya bagus. Mentor dan co-mentornya sangat open. 

Harapan saya ikut kelas ini tentu agar bisa menulis artikel dan opini yg baik. Alhamdulillah tercerahkan. Semoga FLP masih akan membuka kelas-kelas kepenulisan online," 
-Lin Qorina peserta Tadarus Sastra kelas Artikel dan Opini-

4. "Tadarus Sastra yang diadakan oleh FLP Medan. Tentunya menarik bagi setiap orang yang ingin mendalami sastra, terutama para pemula yang ingin sekali menggali lebih dalam tentang sastra.

Harapannya Tadarus Sastra tidak terputus sampai di sini. Semoga event-event yang sama terus hadir.  Melahirkan sastrawan-sastrawan baru yang intelek membangun literasi lebih baik," -Soza Silpha A.R. peserta Tadarus Sastra kelas Puisi-

5. "Menurut saya masa-masa pandemi begini, sangat bermanfaat ada event Tadarus Sastra. Saya sebagai pemula merasa cukup bermanfaat, mengetahui pengetahuan dasar opini dan artikel. 

Harapan saya ke depannya. FLP Medan lebih giat mengadakan acara-acara positif seperti ini. Guna meningkatkan budaya literasi tidak hanya secara bertatap muka,"
-Almurtazha peserta Tadarus Sastra kelas Opini dan Artikel-

6. "Pembimbing sangat ramah dan materi mudah dipahami," -Raga Peserta Tadarus Sastra kelas Opini dan Artikel.


Share This :
FLP Medan

Salam kenal, ini adalah website resmi FLP Medan, sebuah organisasi kepenulisan terbesar yang berasaskan keislaman, kepenulisan, dan keorganisasian.

2 comments